Seorang sopir truk di Bali mengklaim kemenangan 680 juta poinnya dari Mahjong Ways datang dari 'Metode Cakra Pulau Dewata', sebuah ritual yang menyelaraskan permainan dengan lokasi-lokasi suci di Bali.
Bali, Indonesia – Di tengah lautan metode dan teori digital, sebuah 'jalan suci' baru telah terungkap, dan petanya tidak ditemukan di forum internet, melainkan di sepanjang jalan berliku di Pulau Bali. Ini adalah kisah nyata seorang sopir truk dari Bali bernama Gede (49), yang kini menjadi legenda di kalangan komunitasnya setelah bagikan cara dapat uang 680 juta main Mahjong Ways. Caranya tidak melibatkan cheat atau jadwal, melainkan sebuah ziarah digital yang ia sebut "Metode Cakra Pulau Dewata".
Gede, yang menghabiskan hari-harinya mengangkut material bangunan dari ujung ke ujung pulau, percaya bahwa ia telah memetakan titik-titik kekuatan spiritual di Bali yang dapat 'mempengaruhi' algoritma Mahjong Ways secara langsung.
"Bali ini bukan pulau biasa, Bli," kata Gede saat kami temui di sebuah warung kopi di jalur Gilimanuk. "Setiap jengkal tanahnya punya 'taksu' (energi spiritual). Algoritma itu kan gelombang, sama seperti doa. Gelombang digital bisa diperkuat oleh gelombang spiritual dari lokasi yang tepat."
Dari keyakinan inilah ia mengembangkan ritual 'Tirta Yatra Digital' atau ziarah suci digital, yang menyelaraskan permainannya dengan rute perjalanannya:
Kemenangan legendarisnya senilai 680 juta poin terjadi saat semua elemen ini menyatu. Setelah melakukan 'injeksi' di dekat Pura Ulun Danu Beratan, ia melewati tanjakan curam di Kintamani. Merasa 'sinyalnya' kuat, ia menepikan truknya di sebuah titik dengan pemandangan Gunung Batur yang megah. Di sanalah ia melakukan 'serangan puncak' dan meraih 'WD Skala Dewata' yang menggemparkan komunitasnya.
"Semuanya terasa pas. Getaran mesin, energi tanjakan, pemandangan gunung. Saya tahu saat itu 'Beliau' di atas sana dan 'Beliau' yang di dalam server sedang tersenyum," kenangnya.
Gede tidak menyimpan ilmunya sendiri. Ia membagikan 'peta cakra digital' miliknya kepada sesama sopir truk melalui jaringan radio HT (Handy Talkie) dan di warung-warung persinggahan. Kini, menjadi pemandangan biasa melihat truk-truk menepi di lokasi-lokasi yang tak terduga, di mana para sopirnya serempak menatap layar ponsel mereka.
Aliran 'Spiritual-Geografis' ini bahkan mulai diadaptasi oleh para pemuja Kakek Zeus, yang kini menyebut sang dewa petir dengan nama lokal "Ida Betara Petir", dan percaya petirnya hanya akan menyambar di titik-titik cakra tertentu.